Tanpa Nama
Hai, hari ini aku akan berbagi cerita Tentang seseorang yang tidak harus kalian tau siapa namanya. Biar aku saja, karena membayangkan dia akan hidup di kepala banyak orang membuat aku merasa takut. Ya, aku takut kalian juga ikut menyukainya. Aku dilema. Antara mempertahankan perasaanku pada cinta pertamaku atau harus larut dalam perasaan nyaman yang dibalut pertemanan. Aku tidak menyangkal jika ada gelenyar aneh saat ia mengirimi ku pesan hingga tengah malam. Aku terlampau senang hingga tidurpun seakan ingin ku lewatkan. Ia teman yang baik. Selalu ada ketika aku butuhkan namun terkadang ia berubah menjadi manusia menyebalkan yang membuat darahku mendidih. Dia adalah manusia penuh imaji. Namun perlu kutekankan aku masih dilema. Perasaanku belum bisa ditentukan. Aku takut jika pada akhirnya dia akan jatuh lebih dulu disaat aku masih dalam keadaan ragu. Aku pernah memintanya untuk membuatkan ku sebuah puisi. Berharap saat ia menuliskan puisi untukku, ke...