Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Untuk esok

Selamat Pagi, Semoga hari ini hujan. Aku berharap pada yg kuasa. Sebab aku ingin hujan menyambut harimu. Karena aku adalah rintik yg jatuh pada dedaunan. Aku akan menyapa pagimu dengan kesejukan.  Ketika kamu mencoba keluar dari rumah, coba angkat kepalamu menghadap sang langit. Bagaimana keadaannya? -Kelabu -Cerah -atau Mimpimu sudah terlihat? Semoga kamu selalu tersenyum. Tidak ada yg lebih indah di hari ini selain mengetahui bahwa kamu akan selalu menjadi orang yang bahagia. Terlepas dari siapa yang membahagiakanmu aku tetap akan menjadi cerita disetiap langkah dan tujuanmu.  Tidak apa hanya bayangan. Sebab terang dan gelap selalu membutuhkan. Sekali lagi selamat hari bahagia untukmu Li. Tolong buat harapan untukku agar menjadi nyata ya! 

Sudah ku putuskan

Untukmu Yan, Bersama bukan pilihan. Sajak-sajak itu tidak cukup. Walau akhirnya aku sudah tetapkan. Kamu bukan tujuan. Anggap aku jahat Yan. Besok kita kembali menjadi teman. Maaf, tapi ini memang harus ku lakukan. Pilihan pertama memang nggak akan buat aku menang, Yan. Aku memang pemaksa. Ingin membuatmu terlihat nyata. Lagi-lagi sajak itu nggak berguna. Aku butuh dunia, Yan. Patah itu dewasa. Tapi pikiranmu itu yang terkurung. Salahkan gadis ini Yan. Sebab mengerti bukanlah jalan yang akan ia ambil. Ia butuh seseorang yang sejalan. Berbeda memang indah. Tapi aku tekankan, kamu bukan orangnya Yan. Ku buat pelangi hanya hitam dan putih pun kamu tetap pada pendirianmu. Maka dari itu ku putuskan, kita ada pada halaman tamat. 

Tanpa Nama

Hai, hari ini aku akan berbagi cerita Tentang seseorang yang tidak harus kalian tau siapa namanya. Biar aku saja, karena membayangkan dia akan hidup di kepala banyak orang membuat aku merasa takut. Ya, aku takut kalian juga ikut menyukainya. Aku dilema. Antara mempertahankan perasaanku pada cinta pertamaku atau harus larut dalam perasaan nyaman yang dibalut pertemanan.  Aku tidak menyangkal jika ada gelenyar aneh saat ia mengirimi ku pesan hingga tengah malam. Aku terlampau senang hingga tidurpun seakan ingin ku lewatkan. Ia teman yang baik. Selalu ada ketika aku butuhkan namun terkadang ia berubah menjadi manusia menyebalkan yang membuat darahku mendidih. Dia adalah manusia penuh imaji.  Namun perlu kutekankan aku masih dilema. Perasaanku belum bisa ditentukan. Aku takut jika pada akhirnya dia akan jatuh lebih dulu disaat aku masih dalam keadaan ragu.  Aku pernah memintanya untuk membuatkan ku sebuah puisi. Berharap saat ia menuliskan puisi untukku, ke...

Terlalu jauh

Senja dan fajar Langit dan bumi Nadir dan Zenit Aku dan kamu. Kita jauh. Berjalan tanpa titik temu. Tertawa sambil berkata bahwa kita orang paling bahagia. Mencari jawaban atas sebuah pertanyaan paling besar. "Untuk siapa aku tertawa," "Untuk siapa aku berdoa," "Untuk siapa aku bercerita," "Untuk siapa sebenarnya hati ini?" Kamu terlalu sering bercanda. Begitupun aku yang terlalu tidak peka. Kita dua insan terjebak dalam perasaan nyaman yang berlandaskan 'Pertemanan' Terakhir, aku ingin bertanya; "Sampai kapan?" Saudade -2020