Tanpa Nama
Hai, hari ini aku akan berbagi cerita
Tentang seseorang yang tidak harus kalian tau siapa namanya.
Biar aku saja, karena membayangkan dia akan hidup di kepala banyak orang membuat aku merasa takut. Ya, aku takut kalian juga ikut menyukainya.
Aku dilema. Antara mempertahankan perasaanku pada cinta pertamaku atau harus larut dalam perasaan nyaman yang dibalut pertemanan.
Aku tidak menyangkal jika ada gelenyar aneh saat ia mengirimi ku pesan hingga tengah malam. Aku terlampau senang hingga tidurpun seakan ingin ku lewatkan. Ia teman yang baik. Selalu ada ketika aku butuhkan namun terkadang ia berubah menjadi manusia menyebalkan yang membuat darahku mendidih. Dia adalah manusia penuh imaji.
Namun perlu kutekankan aku masih dilema. Perasaanku belum bisa ditentukan. Aku takut jika pada akhirnya dia akan jatuh lebih dulu disaat aku masih dalam keadaan ragu.
Aku pernah memintanya untuk membuatkan ku sebuah puisi. Berharap saat ia menuliskan puisi untukku, kenangan ku dengannya lah yang ada di benaknya. Namun aku rasa dia tidak akan pernah menjadikan ku bait dalam puisi nya, bahkan untuk waktu yang belum bisa ditentukan.
Diantara banyak hal yang membuatku ragu akan perasaanku padanya adalah,
Kita berbeda visi.
Mungkin jika ia pada akhirnya memintaku untuk bersamanya, entahlah akan ku jawab apa, sebab memiliki perasaan yang sama tidak selamanya harus bersatu.
Mungkin terdengar egois, tapi percayalah aku takut jika ia terlarut pada visi nya. Aku hanya ingin dia menjadi pria seumurannya. Aku hanya ingin dia baik-baik saja.
Hanya itu. Jika ia tetap mempertahankan visinya, aku memilih menyerah.
Sumpahh ini bagus zheyenk 🥰🥰
BalasHapus❤❤❤ keep up the good work citraakk!
BalasHapusAaaaa bagusssss
BalasHapusKinan ga mau ada dalam puisi si pra cit wkwkkwkwkk
BalasHapus